Sabtu, 27 Juni 2015

Perawatan Mulut pada Bayi

Halo mom, kali ini Tante Ina bahas mengenai perawatan mulut pada bayi. Si kecil sebaiknya ditanamkan kebiasaan merawat bagian mulutnya sejak dini sehingga menjadi sebuah kebiasaan baik di masa mendatang. Selain itu, dapat mencegah timbulnya jamur pada mulut si kecil terutama bagian lidah. Bagi mommy yang menyusui si kecil, memang tidak perlu merasa khawatir jika menemui bercak-bercak putih pada bagian mulut, seperti bibir, bagian dalam pipi, langit-langit dan lidah yang ditimbulkan oleh ASI karena memang tidak membahayakan bayi. Namun, bagi si kecil yang minum susu formula sebaiknya tetap membersihkan mulut bayi dengan bersih dan teratur.

Mom, untuk membersihkan mulut si kecil, mommy bisa menggunakan sikat khusus untuk membersihkan lidah bayi atau alternatif lain adalah menggunakan kasa steril yang telah dibasahi air matang hangat. Ini langkah-langkah yang mommy harus perhatikan :

  1. Berikan posisi yang nyaman pada bayi. Pangku si kecil atau berikan posisi yang terlentang agar lebih mudah membersihkan mulutnya. 
  2. Basahi kasa steril dengan air hangat matang kemudian balut dengan cara dilingkarkan pada jari telunjuk mommy. 
  3. Dengan bantuan jari tangan, buka mulut si kecil kemudian masukkan jari telunjuk dan gosok gusi secara perlahan mulai dari bagian belakang atas hingga ke depan atas. Setelah selesai, bersihkan gusi bagian bawah dari belakang terus ke depan.
  4. Ingat untuk membersihkan lidah si kecil. Lakukan mulai dari pangkal lidah, lalu perlahan-lahan ke bagian depan. Sebaiknya tidak mengusap bagian terlalu dalam belakang lidah karena si kecil dapat tersedak.  
Mom, sebaiknya diingat kapan terakhir si kecil makan atau minum susu. Sebaiknya membersihkan mulut 30 menit sebelumnya sehingga pada saat mulut dibersihkan, si kecil tidak mengalami muntah. :)

Senin, 22 Juni 2015

Perawatan untuk Anak Setelah Sunat

Setelah sunat atau khitan atau sirkumsisi sebaiknya diperhatikan perawatannya. Setelah anak pulang ke rumah, otomatis perawatan akan dilakukan oleh orangtua. Hal inilah yang membuat orangtua memiliki peranan untuk membantu mempercepat penyembuhan luka setelah sirkumsisi. Tante Ina akan memberikan beberapa hal yang sebaiknya diketahui oleh orangtua :
  1. Berikan obat penghilang rasa sakit. Obat bius lokal yang diberikan pada proses sirkumsisi umumnya hanya bertahan selama satu hingga satu setengah jam. Obat penghilang rasa nyeri ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit setelah efek obat bius lokal telah habis.
  2. Jaga area organ vital tetap kering. Ini merupakan prioritas utama agar luka sirkumsisi tidak infeksi. Dianjurkan setelah sirkumsisi mengunakan celana yang longgar atau sarung untuk menghindari gesekan. Saat ini telah tersedia pula yang disebut celana khitan. Pada saat setelah buang air kecil, bersihkan lubang kecil secukupnya dan tidak mengenai luka khitan, tidak dianjurkan untuk menggosok luka bekas sunat karena bisa mengakibatkan luka berdarah kembali. Beberapa anak takut untuk BAK karena rasa nyeri atau takut, namun sebaiknya jika anak tidak BAK dalam 8 jam setelah sirkumsisi hubungi dokter.
  3. Berikan makanan tinggi protein seperti telur, ikan, dan daging. Mitos yang salah dan berkembang di masyarakat adalah tidak diperbolehkannya memakan telur, ikan dan daging. Padahal protein dibutuhkan untuk membantu mempercepat penyembuhan. 
  4. Oleskan salep tipis dan tidak berlebihan. Beberapa orang tua takut anaknya mengalami infeksi setelah sirkumsisi sehingga mengoleskan salep obat yang diberikan terlalu banyak pada luka. Ditakutkan pemberian obat yang terlalu banyak tidak disertai dengan pembersihan yang baik sehingga justru menimbulkan penumpukan kotoran dan akhirnya infeksi. 
  5. Anjurkan anak untuk tidak beraktivitas secara berlebihan. Setelah sirkumsisi, sebaiknya anak dianjurkan untuk mengurangi aktivitas dan beristirahat selama beberapa hari agar tidak terjadi bengkak yang berlebihan. 
  6. Ada dua pandangan mengenai pemakaian perban, Beberapa dokter menganjurkan untuk tetap mengganti dan menggunakan perban setelah sirkumsisi selama 3-4 hari dan adapula yang setelah 24 jam dapat dilepas sendiri di rumah. Pada prinsipnya adalah tetap menjaga kebersihan dan suasana kering pada luka sirkumsisi.
Tidak perlu khawatir apabila masih timbul titik perdarahan yang sedikit. Yang perlu dikhawatirkan apabila anak mengalami perdarahan secara terus menerus dan atau tampak mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. :)

Sabtu, 20 Juni 2015

Mengenal Anak "Picky Eater"

Mom, sudah pernah dengar picky eater? Picky Eater adalah anak yang menolak makanan tertentu dan pilih-pilih makanan, namun masih mengkonsumsi minimal satu macam dari tiap kelompok bahan makanan (karbohidrat, protein, sayur/buah, susu). Kesulitan makan ini lazim pada balita yang beralih dari makanan cair ke makanan padat. Oleh karena Picky eater ini biasa ditemui pada anak usia 6 bulan hingga 6 tahun. Yang ditakutkan adalah keseimbangan gizi yang diterima anak sehingga anak berisiko menjadi kurang gizi.

Beberapa hal menjadi penyebab dari anak menjadi picky eater, salah satu diantaranya adalah faktor meniru kebiasaan orangtuanya. Penyebab lain yang timbul antara lain bentuk makanan yang tidak menarik dan tidak bervariasi, serta dapat pula dari faktor psikologis anak, seperti suasana rumah yang tegang, pengasuhan orangtua yang keras, kurangnya kasih sayang orang tua baik kualitas maupun kuantitas, serta hubungan orangtua yang tidak harmonis dan dapat dirasakan oleh anak.

Dalam menghadapi anak yang picky eater diperlukan kesabaran orang tua dalam memberikan makan. Lakukan pendekatan secara bertahap dalam memperkenalkan satu rasa makanan yang sama. Sebaiknya pula tidak menargetkan atau memaksa anak untuk tetap makan padahal anak sudah tidak ingin makan. Suasana saat anak makan dibuat menjadi suasana menyenangkan seperti makan bersama teman-temannya atau makan bersama keluarga yang lain. Berikan menu yang sama pada anak artinya tidak ada perbedaan menu makanan yang dimakan oleh anak dan orangtua. Mommy juga sebaiknya menyajikan makanan dengan lebih kreatif dan bervariasi. Gunakan pula trik menyembunyikan makanan yang tidak disukainya ke dalam makanan yang disukai.

Kamis, 18 Juni 2015

Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Anak Tanpa Obat

Halo mom, melihat si kecil kesulitan bernapas karena hidung tersumbat akibat pilek pasti sedih ya mom. Si kecil jadi rewel, susah bernapas hingga susah tidur. Sebagai seorang ibu, mommy harus segera tanggap untuk membantu mengatasi hidung tersumbat si kecil. Berikut cara-cara yang mommy bisa lakukan secara mandiri :

  • Mengatur Posisi Tidur : Posisi tidur dengan kepala agak tinggi akan membantu si kecil melegakan pernapasannya. Apabila hidung kiri yang tersumbat, si kecil sebaiknya tidur miring ke kanan. Begitu pula sebaliknya jika hidung kanan yang tersumbat, si kecil sebaiknya tidur dengan posisi miring ke kiri.
  • Penguapan atau Inhalasi secara Alami : Sediakan baskom atau ember kecil yang berisi air panas, kemudian teteskan beberapa tetes minyak telon atau minyak kayu putih. Biarkan si kecil menghirup uap dari air tersebut dengan menggendong si kecil dengan membantunya untuk telungkup pada kedua tangan mommy dan posisi wajah si kecil berada di atas ember yang berisi air hangat.
  • Berikan Kehangatan Pada Tubuh Si Kecil : Pada saat si kecil mengalami hidung tersumbat, sebaiknya kehangatan tubuh tetap di jaga. Dengan cara mandi dengan air hangat, menjemur di bawah sinar matahari, serta mengoleskan minyak telon atau minyak kayu putih pada area dada, punggung, serta perut dengan disertai pijatan yang lembut. 
  • Gunakan Larutan Garam : Dengan bantuan pipet teteskan 2 atau 3 tetes larutan garam ke dalam hidung si kecil lalu diamkan beberapa menit maka lendir di hidung akan melunak dan hidung tersumbat pada bayi dapat teratasi. Di saat lendir melunak, mommy bisa menghisap lendir dengan menggunakan alat yang disebut aspirator. Lakukan sebelum makan dan sebelum tidur. Hati-hati saat menggunakan larutam garam ini, sebaiknya mommy membeli di apotek agar sesuai dengan takaran yang tepat. Sebaiknya untuk mommy baru, meminta bantuan orangtua yang telah berpengalaman melakukan hal ini. 
Be a smart mom :) 

Selasa, 16 Juni 2015

Hati-Hati Si Kecil Terinfeksi Jamur

Mom, bukan hanya orang dewasa yang dapat terinfeksi jamur, si kecil juga bisa terinfeksi jamur lho mom. Si kecil malah lebih mudah terinfeksi jamur mom, karena  kulit bayi terutama bayi prematur memiliki kulit yang lebih halus dan tipis. Si kecil yang bertubuh gemuk ternyata lebih berisiko terinfeksi jamur dikarenakan lebih banyak terdapat lipatan dan lebih mudah berkeringat terutama pada negara kita yang beriklim tropis. Infeksi jamur biasanya mengenai lipatan-lipatan dan daerah yang lembab seperti lipatan paha, selangkangan, bokong, ketiak, dan lainnya.


Infeksi jamur bisa timbul pada beberapa anak dikarenakan faktor bawaan. Para ahli menduga keringat anak lebih banyak mengandung lemak sehingga mudah terkena infeksi. Selain itu bisa disebabkan dari faktor seperti suhu, kelembaban, kebersihan kulit, dsb. Pada bayi infeksi jamur lebih sering disebabkan karena eksim popok. Eksim popok yaitu infeksi kulit pada bagian yang tertutup popok, biasanya timbul ruam, gelembung atau lecet, kemerahan dan gatal sehingga peradangan inilah yang menyebabkan infeksi. 


Supaya si kecil terhindar dari infeksi jamur, mommy sebaiknya menjaga kebersihan kulit si kecil terutama pada daerah lipatan kulit. Pastikan kulit tetap bersih dan kering serta rutin mengganti pakaian jika dirasa telah basah karena si kecil berkeringat. Sebaiknnya mommy memilih pakaian berbahan dasar katun yang menyerap keringat. Bersihkan daerah bokong dan rutin mengganti diapers untuk si kecil (jika di rumah, sebaiknya mommy tidak mempergunakan diapers sehingga bokong tidak menjadi lembab). :)




Minggu, 14 Juni 2015

Cara Membersihkan Telinga Anak

Mommy, kali ini tante Ina akan membahas mengenai kebersihan telinga pada si kecil. Sebenarnya kotoran telinga ini ada gunanya lho mom, yaitu sebagai pertahanan untuk benda-benda asing yang tidak sengaja untuk masuk ke telinga seperti binatang kecil, semut, dsb. Kotoran telinga kita memang akan keluar dengan sendirinya  terutama saat si kecil mengunyah tanpa harus dibersihkan.Namun bukan berarti kita tidak perlu membersihkan telinga si kecil. Ini tips untuk membersihkan telinga dari tante Ina :

  • Bersihkan secara rutin telinga si kecil terutama saat mandi supaya kotoran tidak mengeras. 
  • Pergunakan kain lembut atau kasa yang lembab dengan air hangat untuk membersihkan kototran telinga dan sel-sel mati di telinga yang berada pada daun telinga serta di lipatan telinga. Bila mommy menggunakan minyak esensial untuk membersihkan telinga seperti baby oil, tidak dianjurkan untuk mommy meneteskan langsung ke dalam telinga, walau diketahui baby oil dipergunakan untuk melunakkan kotoran.  
  • Bila mommy menggunakan cotton bud, gunakan hanya pada telinga bagian luar. Jika terlalu dalam, kotoran telingan dapat terdorong ke bagian dalam dan akhirnya mengganggu pendengaran. 
 Sekian tips tante Ina, tetap jadi mommy kebanggan si kecil ya mom :)