Minggu, 09 April 2017

Suami istri rumah tangga (profam 4)

Alhamdulillah hari ini suami libur. Pagi-pagi suami sudah sigap. Jadwal saya hari ini memasak dan mencuci baju. Pagi-pagi sembari saya membuat teh untuk suami dan susu untuk saya,suami saya merendam baju.
Jam menunjukkan pukul 05.30, saya menanak nasi dan kemudian kami bersiap untuk ke tukang sayur dekat rumah. Buat saya, suami mengantar untuk belanja itu termasuk kebahagiaan tersendiri, jadi selama saya di tangerang kami berupaya untuk quality time. Setelah berdiskusi menu kami hari ini, akhirnya kami pulang kembali dengan tas kresek yang berisi penuh sayur-sayuran.
Sampai di rumah, saya lupa kalau saya lagi merendam baju. Akhirnya kami sepakat membagi tugas, saya memasak suami saya mencuci dan menjemur. Dan taraaa makanan saya jadi setelah suami saya selesai menjemur. Piring kotor? Setelah memasak saya yang mencuci piring, siangnya gantian suami yang mencuci piring kotor. Hari ini Minggu yang bahagia untuk saya.

#tantanganday9
#level3
#myfamilymyteam
#kuliahbunsayIIP

Senin, 03 April 2017

Profam 2 hidup sehat

Kegiatan profam hidup sehat untuk suami saya khususnya lebih menekankan pada pola hidup dan pola makan. Contohnya adalah berolahraga dan juga memilih makanan. Dari hasil saya melakukan penelusuran, untuk mengurangi tingginya kadar asam urat darah sebaiknya ada pengurangan makanan seperti kacang-kacangan, tinggi protein, kurangi bayam, makanan seafood dan juga jeroan.

Hari ini alhamdulillah suami saya puasa, sebenarnya puasa senin kamis hampir rutin ia lakukan tapi ini juga salah satu hal yang kami masukkan untuk list dalam profam. Kebingungannya adalah ketika buka puasa, untuk membeli makan ia benar-benar bingung untuk memilih lauk apa yang harus dimakan. Pasalnya kebanyakan dari menu hari ini adalah makanan yang dianjurkan untuk dihindari untuk yang memiliki asam urat tinggi.

Susah-susah gampang untuk hidup sehat jika makanan masih beli di warung. Sementara ini saya belum bisa memberikan makanan sehat atau memasakkannya karena jarak. Tapi insyaallah saya bertugas untuk mengingatkan apa-apa yang suami sudah tetapkan untuk kesehatannya.

#tantanganday7
#Level3
Myfamilymyteam
#kuliahBunsayIIP

Jumat, 31 Maret 2017

Eksekusi nabung akhirat

Salah satu anjuran di hari jumat insyaallah adalah dianjurkan untuk bersedekah, jadi saya dan suami sepakat untuk menggunakan uang yang kami kumpulkan di kotak nabung akhirat akan diinfaqkan setiap hari jumat. Pagi harinya saya mengingatkan suami saya,sebagai pengingat ini waktunya. Beliau bilang insyaallah akan dibawa saat ke mesjid.

Saya kemudian berpikir kemana akan saya infaqkan, akhirnya saya berencana akan infaqkan ke pengajian sore yang akan saya datangi. Namun,sore harinya saya lupa untuk menyiapkan uang tersebut dan lupa membawanya. Akhirnya keputusan berubah, insyaallah saya niatkan untuk tetap saya lanjutkan dulu hingga hari senin. Kebetulan senin ada buka bersama di dekat tempat saya tinggal.

Intinya adalah komitmen yang dibuat bersama harus saling diingatkan. Kealpaan saya artinya saya masih harus mengorganisir diri saya sendiri untuk mengatur hal-hal yang penting, terutama yang sudah disepakati bersama orang lain. Tapi profam nabung akhirat ini insyaallah tetap akan kami lanjutkan dan semoga menjadi amal jariyah bagi kami yang ingin terus mendekatkan diri kepada Allah.

#level3
#tantanganday6
#myfamilymyteam
#kuliahbunsayIIP

Kamis, 30 Maret 2017

Hidup sehat day1

Proyek ini muncul secara tiba-tiba. Idenya dari kondisi suami saya yang asam uratnya tinggi. Kami mmutuskan ini sebagai projek keluarga kami. Suami yg penanggung jawab dan target penting dalam proyek ini. Tujuannya agar kami sehat, dan suami memiliki kadar asam urat yang normal.
Kegiatan yang sudah kami lakukan :
1. Screening kesehatan
     Suami kadar asam uratnya tinggi, sedangkan tadi sore saya cek kadar kolesterol saya alhamdulillah normal (bulan lalu sempat melebihi ambang batas normal)
2. Searching makanan yang diperbolehkan/dilarang
Ini bagian saya, saya yang mencari sumber untuk suami baca dan ia terapkan
3. Sharing
Hari ini suami juga bercerita bahwa ia bertanya pada temannya dengan keluhan yang sama. Hasilnya ia dapat saran untuk minum teh pegagan dan akhirnya nitip beli

Menurunkan kadar asam urat memang tidak bisa cepat, tapi kami akan mengusahakan agar proyek kami berhasil. Insyaallah

Selasa, 28 Maret 2017

Manfaat Profam Nabung Akhirat yang Kami Rasakan

Pulang kerja tadi pagi, saya sempat komunikasi dengan suami. Kami bahas kembali proyek yang kami buat. Ada beberapa manfaat yang saya dan suami sepakat untuk proyek kami ini, antara lain :
  1. Profam kami melatih kami belajar untuk rutin sedekah. Ada niat dan kami merealisasikannya.
  2. Profam kami membuat kami bertanggung jawab terhadap komitmen yang kami buat. Komitmen untuk istiqomah, komitmen untuk setiap hari bersedekah walaupun tidak banyak, komitmen untuk menyisihkan sebagian rezeki kami untuk orang lain, komitmen untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara sedekah
  3. Profam kami menjadi topik tambahan kami dalam berdiskusi dalam quality time kami. 
  4. Profam kami membuat kami mandiri dalam mengelola keuangan kami. Bagaimanapun kami harus membagi tabungan dunia, tabungan akhirat, dan juga keuangan yang digunakan dalam sehari-hari. 
Semoga yang kami lakukan, memberi manfaat bagi kami dan orang lain :)

#tantanganday4
#level3
#myfamilymyteam
#kuliahBunsayIIP

Minggu, 26 Maret 2017

Nabung akhirat day 2

Masih berjalan alhamdulillah proyek nabung akhirat saya bersama suami. Setelah kami jalankan ada kendala yang kami temui. Kalau suami kendalanya  kelupaan. Kalau saya kendalanya adalah mengenai ilmu ikhlas. Jadi saya memasukkan nominal tertentu ke kotak tabungan saya,bisa dibilang target minimal segitu. Nah kebetulan kok ya pas nggak ada uang dg nominal tersebut di pagi harinya. Ya udah deh saya putuskan untuk nunda, mungkin nanti siang ada dari kembalian atau tukaran belanja. Eh sampe malem akhirnya baru ketemu uang segitu, sayangnya saya lupa nggak saya masukin langsung walaupun saya sisihkan. Memang nggak saya gunakan, tapi jadinya baru msuk kotak pagi ini. Hari ini alhamdulillah jadi masukkin 2 kali, tapi bolong kemarin jadi sayang juga.

Solusi untuk suami saya, kotaknya selalu ditaruh d tempat yang terlihat. Untuk saya sendiri harus tetap belajar ilmu ikhlas.

#tantanganday3
#level3
#myfamilymyteam
#kuliahbunsayIIPP

Sabtu, 25 Maret 2017

Nabung akhirat day 1

Assalamualaikum
Ini hari pertama pelaksanaan profam saya dan suami. Judulnya nabung akhirat. Bahan yang diperluin gampang aja, kami menggunakan toples plastik kecil dan secarik kertas. Oh iya, perlu lem atau isolasi untuk merekatkan kertas.

Kenapa ada 2? Yang kertas putih ada di tangerang (suami), yg kertas pink ada di jogja (saya). Di catetan punya suami ada catetan kecil, sebenarnya itu untuk pengingat bagi saya. Di sekitar rumah tangerang, suka banyak jajanan lewat hahaha

Kami sepakat untuk mengeksekusi setiap hari Jumat, maksudnya adalah kumpulan dari nabung akhirat insyaallah akan disumbangkan atau diinfaqkan di hari Jumat. Lucunya suami lupa dan mengira proyek kami ini dimulai hari senin besok padahal hari ini, ah masalah komunikasi hehehe.
Semoga selalu istiqomah

#tantanganday2
#level3
#myfamilymyteam
#kuliahbunsayIIP

Kamis, 23 Maret 2017

My Family Project

Assalamualaikum
Kali ini mau cerita tentang family project iip saya. Setelah materi family project diberikan hari senin lalu, sudah kebayang nih tugasnya bakal kayak gimana. Akhirnya bener hari selasa kemarin dapet tugas family project untuk tantangan bulan ini.
Sempat bingunglah saya karena kondisi suami yg berjauhan dan belum ada anak, ide apa ya yg bisa kami lakukan.
Saya dan suami sempat diskusi mencoba buat list fampro kami, baru punya 2 ide:
1. Nabung akhirat
Ide ini simpel banget, dan sebenarnya waktu saya sempat plg waktu libur dulu sudah jalan tapi waktu saya balik k jogja eh ngandat.
Tujuannya : mendekatkan diri ke allah, selalu ingat untuk bersyukur, dan membiasakan bersedekah
Karena kami ldr, kami bertanggung jawab atas program ini masing-masing.

2. Masak bareng
Tujuannya: supaya tambah romantis, makan sehat di rumah, coba-coba resep baru

Waktu pelaksanaannya kemungkinan baru bisa awal bulan depan saat saya balik pulang ke tangerang beberapa hari.

Baru ada dua ide kami yg bisa kami cetuskan. Semoga lancar.

#tantanganhari1
#level3
#myfamilymyteam
#kuliahbunsayIIP

Senin, 13 Maret 2017

Aliran rasa melatih kemandirian

Assalamualaikum
Bismillahirrohmanirrahim

Berbeda dengan tantangan yang sebelumnya,tantangan ini lebih runtut saya lakukan. Jika dilihat dimana bedanya, mungkin salah satu faktor yang saya anggap adalah dari segi waktu dan dari segi penggunaan media penulisan.

  1. Di tantangan sebelumnya, saya sedang pulang kampung yang pastinya jarang bisa pegang hp bahkan laptop, dan juga kalau malam sudah terlanjur capek. Yang sekarang alhamdulillah, saya insyaallah bisa bagi waktu di waktu senggang saya. Di saat saya lagi selonjoran, ketimbang buang waktu bisa dipakai menulis laporan dari tantangan yang dilakukan.
  2. Faktor media sosial yg digunakan untuk menyetor itu berhubungan sekali dengan tugas saya. Hmm bisa dibilang saya bukan atau malah belum terbiasa bercerita mengenai keseharian saya dan keluarga di media sosial seperti fb dan ig. Apalagi di media sosial tersebut orangtua dan mertua saya ada di sana, saya jadi sedikit malu. Mungkin lain halnya jika nanti saya punya anak, timeline isinya tentang anak saja dan mereka juga bisa tahu mengenai keseharian cucu-cucunya. Di blog saya lebih merasa bebas untuk bercerita apapun.
Di awal-awal saya merasa bingung sendiri mengenai kemandirian apa yang harus saya latih untuk diri saya dan bisa saya ceritakan ke orang lain. Apalagi saya dengan status LDM, mau tidak mau ya harus mandiri dan sudah saya lakukan. Kemudian saya berpikir, oh mungkin dari hal simpel yang sebenarnya saya bisa pilih untuk tidak mandiri tetapi saya melakukannya dengan mandiri bisa menjadi salah satu hal yang terus saya latih. Alhasil keluarlah cerita tentang saya melatih diri untuk tetap mencuci dan menyetrika baju sendiri, berusaha mengolah data sendiri untuk penelitian saya, melatih rasa takut, dan lain-lain.

Saya selalu suka mengaitkan apa yang terjadi dengan suatu hikmah atau kebaikan-kebaikan ataupun kekurangan terkait yang saya lakukan. Dari tugas tantangan terakhir yang paling saya sukai adalah saya jadi mulai ketagihan menulis. Tulisan saya menjadi lebih panjang dan kelihatan tidak sekedar untuk mengerjakan tantangan. Lebih berkualitas dibanding sebelumnya (ini menurut saya sendiri haha). Bismillah semoga usaha saya mengerjakan tantangan ini menjadi salah satu usaha saya untuk segera dipercaya Allah untuk segera menjadi ibu. Aamiin

#aliranrasa
#melatihkemandirian

Minggu, 12 Maret 2017

Ketagihan menulis

Assalamualaikum
Mom saya mau nanya nih, apa nulis itu mengandung zat adiktif ya?soalnya saya ngerasa kok pengen nulis terus yaa. Biasanya saya kalau selow, buka timeline medsos sampai baterai hp menipis eh ini barusan saya baru buka timeline kok rasanya lebih seru nulis. Mungkin saya mulai jatuh cinta untuk menulis.

Tulisan saya hari ini masih seputar penelitian saya ya mom. Saya bingung analisis data. Rencana saya hari ini mau konsul untuk bimbingan analisis multivariat regresi logistik ordinal. Saya masih kekurangan sumber untuk bisa memahami analisisnya. Permasalahannya ketika syarat-syaratnya belum terpenuhi. Jadi bingung sendiri dan demi tekad wisuda saya bulan Juli 2017 ini saya rela deh keluar kamar meski matahari lagi cerah-cerahnya.

Saya barusan berpikir, kalau saya nulis curhatan saya terlalu banyak sepertinya tidak bermanfaat untuk orang lain. Manfaatnya cuma bisa saya rasain yaitu saya lega sudah bercerita hehe. Jadi saya insyaallah akan menuliskan ilmu-ilmu yang saya dapatkan kalau ikut kajian agama ya mom. Saya menyempatkan dan memaksa diri saya untuk selalu datang kajian jika tidak ada halangan. Doakan saya selalu istiqomah ya mom. Jadi ditunggu ya, tulisan-tulisan saya yang lain (^^)

Jumat, 10 Maret 2017

Penyesalan dan Hikmah

Assalamualaikum mom
Sudah lama saya nggak cerita atau buat artikel kesehatan ya..seminggu sih tapi mungkin karena kemarin-kemarin rutin nulis di blog jadi terbiasa nulis.

Sekarang saya mau curhat ah, mencoba menulis untuk mengeluarkan isi hati. Saya nulis ini di dapur kos,duduk sambil nunggu rendeman baju saya yang lagi direndem pewangi. Mom, manusia itu wajar kan ya menyesali sesuatu. Atau itu yang namanya nggak bersyukur ya? Tapi yang saya sesali ini juga kalau dipikir dari segi positif ya saya sangat bersyukur.

Saya lagi penelitian tesis (doakan saya juli 2017 bisa wisuda m.kep ya). Mungkin namanya mahasiswa akhir ketemunya angka-angka atau tulisan yg diubah ke dalam suatu tulisan ilmiah ada yang namanya rasa bosan,jenuh. Hal itu mom yang mungkin buat saya nyesel kenapa ngelanjutin sekolah. Mungkin bagi orang bertanya kenapa nyesel kan bagus S2. Ya akan saya paparkan lagi lebih jelasnya.
  1. Saya setelah tamat s1 baru 8 bulan bekerja kemudian lanjut s2. Dibandingkan dengan teman sekelas lainnya, ilmu saya masih dangkal dan belum punya pengalaman. Ini perlu kalau diskusi hal-hal klinis, jadi saya lebih banyak membayangkan.
  2. Saya meninggalkan karir saya yang mulai menanjak. Di saat temen-temen saya sudah mulai menikmati hidup dengan gajinya. Saya hanya bisa berpangku tangan, nunggu chat yang isinya "bun, sudah ayah transfer ya". Mungkin bagi sebagian orang bahagia ya, saya bahagia tetapi saya juga tidak terbiasa untuk tidak bekerja (saat ini saya berjualan pulsa dan mulai menekuni online shop).
  3. Saya berjauhan dengan suami saya. Ini yang bikin sedih juga. Sudah nikah hampir 1 tahun, tetapi saya belum bisa seutuhnya menjadi istri solehah untuk membantu suami di rumah. 
  4. Titel saya selanjutnya membuat saya galau. Saya sangat bercita-cita menjadi ibu rumah tangga, full time mother kalau bisa. Niat saya dulu saya sekolah, untuk cari ilmu yang bisa saya pakai untuk cita-cita semenjak tk itu. Tapi sekarang mikir, orangtua mungkin nggak ngizinin, sudah sekolah tinggi-tinggi, dibayarin mahal-mahal jadinya ibu rumah tangga. Udah dari sekarang mikir omongan orang nantinya. 
Astaghfirullah,,astaghfirullah..saya cuma ingin ngeluarin unek-unek mom. Bukan bermaksud full ngeluh, karena di saat saya terlintas pikiran di atas ya saya juga membantu hati saya untuk kuat. Saya percaya akan selalu ada hikmah di setiap kejadian. 
  1. Saya lebih banyak dapat ilmu agama. Tinggal di jogja,banyak kajian. Kajian ini saya datangi juga untuk mnguatkan hati, membantu saya keluar dari kos supaya tidak jenuh. 
  2. Ibu saya jauh lebih mandiri setelah saya tinggal merantau. Dulu kemana-mana selalu diantar,sekarang sudah bisa sendiri. Lebih banyak komunitas yang diikuti. 
  3. Saya dapat keterampilan yang saya inginkan yaitu baby spa. Insyaallah ini yang akan saya rintis nanti di tangerang. Ini tekad saya, minta doanya ya mom.
  4. Saya hidup lebih mandiri karena ngekos, di jogja hidup sendiri. 
Bismillah bantu saya kuat ya mom, tekad saya wisuda juli 2017 supaya bisa berkumpul dan tinggal di tangerang bersama suami. Minta doanya, saya percaya kekuatan doa entah siapa pun orangnya. Kita tidak pernah tau doa siapa yang akan dikabulkan Allah. (^^)

Nb: mom, saya tambah minta didoakan supaya segera dikaruniakan amanah buah hati anak-anak saleh yaa (^^)

Senin, 06 Maret 2017

Oseng Toge Putih Telur

Ini resep yang hari minggu kemarin saya buat, bahannya simpel tetapi no MSG jadi insyaallah sehat.
Bahan untuk 2 porsi :
Toge (saya beli 1000)
3 bungkus putih telur (saya beli yang sudah jadi)
Daun bawang
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Kunyit bubuk
Ketumbar bubuk
Air secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Daun jeruk
1 buah tomat



Bumbu halus
2 buah bawang putih
4 buah bawang merah
4 cabe merah

Cara Memasak:

  1. Goreng setengah matang putih telur yang sudah dipotong kecil-kecil. Gunanya agar putih telur lebih awet. Tiriskan
  2. Panaskan minyak goreng, lalu tumis bumbu halus hingga harum dan masukkan daun jeruk. Jika sudah harum, masukkan air secukupnya, beri garam dan gula. Koreksi rasa
  3. Jika sudah mendidih, masukkan putih telur dan toge. Aduk rata dan diamkan hingga toge dirasa matang. 
  4. Masukkan tomat dan daun bawang yang sudah dipotong-potong, kemudian aduk rata.
  5. Sajikan
Selamat berkreasi mom :)

Minggu, 05 Maret 2017

Minggu Mandiri

Hari minggu sebenarnya adalah hari yang membuat saya bingung mau makan apa. Warung-warung makan langganan tutup di hari minggu. Alhasil biasanya tiap minggu makannya kurang sehat, biasanya sih tanpa sayur.

Minggu ini saya memutuskan untuk memasak sendiri. Kebetulan lagi kangen makan oseng toge. Dari kos sudah di catet, bahan-bahannya apa aja dan juga belinya dimana. Setelah beres cuci mencuci baju, saya berangkat ke warung 1. Kenapa saya beri nomor? Iya karena untuk masak masakan saya yang sederhana,saya perlu ke 2 warung.

Di warung 1, saya beli tomat,cabe merah, daun bawang, tempe, putih telur,ketumbar dan kunyit bubuk. Di warung it saya juga beli tahu bacem dan nasi kucing, pikir saya untuk sarapan dulu. Ternyata di warung 1, bahan utama alias togenya nggak ada, makanya saya lanjut ke warung 2. Di warung 2 lebih lengkap dan lebih rame, mungkin karena penjualnya baru pulang dari pasar.

Saya memutuskan untuk masak di siang hari, karena kebetulan saya ada acara. Siangnya saya mulai standby di dapur, sibuk kupas bawang, ulek bumbu, goreng-goreng. Hehehe rindu juga dengan dunia perdapuran. Aniway, sudah sebulan saya tidak mengasah keterampilan masak saya.

Dan taraaa ini hasil masak saya, oseng toge putih telur. Rasanya nggak kalah sama makanan restoran ahahaha. Dengan bangganya, saya kirim fotonya ke suami, kakak, adik ipar, dan ibu saya. Eh kakak saya,jeli banget pengamatannya sampai nanya, itu kenapa dikasih daun salam. Saat itu saya sadar, eh itu daun salam ya, saya kira daun jeruk..upsss

#level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Sabtu, 04 Maret 2017

Tujuan akhir hidup mandiri kami

Ini hari terakhir suami saya di jogja, setelah sejak hari kamis kami bersama. Mau nggak mau, saya harus melakukan apapun sendirian lagi. Yang sebelumnya makan bersama, sekarang mulai lagi untuk terbiasa sendirian.

Yang namanya tinggal masing-masing karena terpaksa berpisah ya memang saya harus terbiasa mandiri. Selama tinggal di jogja, saya berlatih mandiri untuk masang gas sendiri, ganti lampu sendiri, intinya mengurus apa-apa sendiri. Tapi nelangsanya kalo udah makan sendiri ya kadang sedih sendiri sih.

Saya pernah ingat di awal pernikahan kami, waktu itu saya mau pulang ke jogja dari tangerang. Bawaan saya lumayan berat, awalnya saya biarkan suami saya bawa sendiri hehehe. Akhirnya dia bilang, kita ini sekarang tim, ayo bantu bawa berdua. Dari kata-kata "tim" ini saya selalu mengingatkan diri saya bahwa saya sudah menikah dan harus bekerja sama dengan pasangan saya. Walaupun saat ini kami masih LDM, kami adalah tim yang saat ini sedang dilatih untuk mandiri, sehingga ketika kami akhirnya bersama bisa menjadi tim yang solid, menguatkan, dan bisa bekerja sama. Saya yakin,insyaallah kemandirian saya dan suami saat ini adalah bekal untuk nanti hidup kami bersama di dunia dan akhirat.

#level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Kamis, 02 Maret 2017

Melatih kemandirian = berlatih tega + berlatih tegas

Alhamdulillah hari ini suami saya datang mengunjungi saya ke jogja. Insyaallah ia akan menemani saya hingga tgl 4. Kami lagi promil, minta doanya ya supaya Allah mudahkan hehe.

Suami saya ini sebenarnya orangnya tegas (lebih tegas daripada saya) tetapi kadang-kadang untuk hal tertentu perlu untuk diminta tegas. Seperti saat pemilihan makanan siang tadi, dia bingung sendiri mau pilih menu apa karena ingin semua dimakan (pecinta kuliner) hihi. Malemnya kejadian yang sama terulang. Jadi saya perlu menegaskan menu yang benar-benar ia inginkan.

Kadang saya berpikir, apa saya yang terlalu memanjakan atau terlalu melayani ya. Situasi kami yang jauh-jauhan seringkali membuat saya kasian dengan suami saya,apa-apa dilakukannya sendiri. Jadi setiap kami bertemu pengennya memberi pelayanan terbaik hingga hal-hal yang kecil seperti mengambilkan air minum. Apalagi ketika saya ingat, jika mengambil air minum untuk suami,istri insyaallah dapat pahala yang banyak.

Ini baru suami ya, belum nanti kalau sudah ada anak ya hihihi. Tega dan tegasnya harus ekstra.

#level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Rabu, 01 Maret 2017

Melawan rasa malas dan takut

Saya sedang melakukan penelitian saya dibantu asisten penelitian saya. Jadi ceritanya tinggal 1 orang yang belum diambil datanya dan orang tersebut hari ini dinas malam. Kebetulan asisten penelitian saya malam ini ada acara sehingga tidak bisa untuk mengambil data tersebut. Akhirnya saya memutuskan untuk ambil data.

Karena dinas malam, sebaiknya saya berangkat dari kos jam 8 pm lewat supaya ketika sampai di sana, belum operan yang berarti saya masih bisa ngrecoki responden saya. Ndlalah alhamdulillahnya maghrib turun hujan deras, saya jadi agak ragu mau berangkat. Rencananya saya memang mau berangkat lebih awal untuk beli makan dan mampir belanja sebentar. Ya akhirnya ketunda sampai setelah isya belum berhenti walaupun gerimis.
Sebenarnya selain hujan,ada satu hal lagi yang membuat saya ragu untuk berangkat yaitu lampu rumah utama kosan saya mati karena kongslet. Rada takut keluar kamar karena sorenya dapat cerita-cerita serem.

Sebenarnya bisa saja saya ambil data besok pagi banget sekitar setengah 7 atau jam 7 pagi,tetapi suami saya besok datang ke jogja dan saya harus menjemputnya. Kasian kalau ia harus menunggu. Saya sudah minta izin untuk jemput suami telat, karena males ah hujan, males juga harus nglewatin rumah utama yang gelap. Otak-atik hp eh saya bingung mau ngapain, laptop udah mati juga. Eh akhirnya saya berubah pikiran, sudahlah lawan rasa malas, lawan rasa takut, innallaha ma ana.

Beruntungnya ternyata ada lampu darurat, saya pikir akan benar-benar gelap, hihihi saya sudah parno sendiri awalnya. Alhamdulillah setelah berani melawan rasa malas dan takut, urusan saya beres. Alhamdulillah juga saya sudah berani menghadapi kedua tantangan tersebut, kalau nggak ya besok saya kocar-kacir kebingungan manage waktunya hihihi.

#level2
#KuliahBunSayIIP
#Melatihkemandirian

Selasa, 28 Februari 2017

Memilih untuk Berkutat dengan Angka

Sebagai mahasiswi tingkat akhir, tentunya saya harus melewati yang namanya tugas akhir atau sebut saja tesis. Untuk tesis saya mengambil metode kuantitatif yang nggak jauh-jauh dengan yang namanya angka-angka dan statistik. Jadi saya akan "menjatuh cintakan" diri saya terhadap dua hal tersebut agar bisa segera menyelesaikan tesis dan akhirnya sidang tesis, wisuda, dan bisa mengakhiri masa LDM (can't wait 😆 )

Sering kali saya lihat ada jasa statistik yang menawarkan bantuannya untuk mengolah data. Sempat kepikiran sih saya, tapi saya mengurungkan niat dan memilih untuk belajar mengolah datanya sendiri. Jika kalau pada akhirnya, saya mengalami kesulitan biasanya saya berkonsultasi dengan teman saya yang capaiannya sudah lebih dulu atau yang saya anggap lebih pandai daripada saya.

Alhamdulillahnya, saya masih ada buku yang dulu saya gunakan saat mengolah data skripsi. Buku itu lumayan jelas penyampaiannya dalam memberikan panduan langkah-langkah mengolah data. Sekarang saya masih tahap mengkodekan dulu jawaban-jawaban dari responden penelitian saya. Ini hikmah yang saya coba pikirkan karena saya melakukan sendiri penelitian saya : 
  1. Saya belajar lebih banyak mengenai statistik
  2. Saya nantinya lebih mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada dalam proses penyusunan tesis
  3. Saya lebih paham mengenai apa yang saya buat (Jadi kalau ditanya-tanya, bisa jawab hehehe)
  4. Menghemat dana penelitian (karena jasa statistik tidak semurah nasi kucing 😈)
#level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Senin, 27 Februari 2017

Setiap orang punya waktu untuk mandiri

Hari senin, 27 Februari 2017
Kemandirian yang dilatih : menghapal surat al-alaq

Kemarin saya berhasil untuk menghapal surat al bayyinah, alhamdulillah agar tetap ingat saya amalkan dengan membacanya tiap solat. Dengan dibaca terus menerus insyaallah jadi lebih melekat dan bisa terus diamalkan

Pagi ini saya menghapal surat al-alaq,dulu saya pernah hapal tetapi lupa
Awalnya saya mulai dengan audio dulu sambil membaca, tapi ternyata efektif jika saya sudah membaca dulu baru mendengarkan audionya. Saya agak blepotan jika mendengar berbarengan dengan menghapal.

Lagi asyik-asyik menghapal ternyata wa saya bunyi, temen sekelas saya japri yang menurut saya kok pas ya dengan situasi sekarang. Lagi dan lagi , saya anggap ini pesan Allah untuk saya. Ini pesannya :

Copas dari grup sebelah

ZONA WAKTU

New York 3 jam lebih awal dari California, Tapi tidak berarti California lambat, atau New York cepat. Keduanya bekerja sesuai "Zona Waktu"nya masing-masing.
 Seseorang menikah usia 20 th dan menunggu 10 tahun utk memiliki momongan.

Ada juga yang menikah usia 25 memiliki momongan dalam setahun usia pernikahannya.

Jadi tak ada yg ketinggalan

Seseorang lulus kuliah di usia 22th, tapi menunggu 5 tahun utk mendapatkan pekerjaan tetap;

yang lainnya lulus di usia 27th dan langsung bisa bekerja.
Jd tak ada yg tertinggal.

Seseorang menjadi CEO di usia 25 dan meninggal di usia 50 saat yg lain menjadi CEO di usia 50 dan ghidup hingga usia 90th.

Seseorang belajar bahasa Arab sejak usia SD tapi wafat saat usia 45 tahun. Yang lain baru belajar Quran di usia 63 tahun, tapi mampu membaca nya hingga usia 95 tahun, karena di karuniakan kepadanya usia yang panjang nan berkah.

Maka jangan pakai alasan usia sudah (terlalu) tua hingga enggan menghafal Al Qur’an. Jangan redupkan azam untuk menghafal 30 Juz Al Qur’an di usia berapapun kamu sekarang.

Karena setiap orang bekerja sesuai "Zona Waktu"nya masing-masing.

Seseorang bisa mencapai banyak hal dengan kecepatannya masing-masing.
Bekerjalah sesuai "Zona Waktu"mu.

Kolegamu, teman-teman, adik kelasmu mungkin "tampak" lebih maju. Mungkin yang lainnya "tampak" di belakangmu.

Setiap orang di dunia ini berlari di perlombaannya sendiri, jalurnya sendiri, dlm waktunya masing-masing. Allah punya rencana berbeda untuk masing-masing orang. Waktu berbeda utk setiap orang. Obama pensiun dr presiden di usia nya yg ke 55, dan Trump maju di usianya ke 70.

Jangan iri kepada mereka atau mengejeknya...

Itu "Zona Waktu" mereka.
Kamu pun berada di "Zona Waktu"mu sendiri!

Kamu tidak terlambat. Kamu tidak lebih cepat. Kamu sangat sangat tepat waktu! Tetaplah kejar keberkahan Allah…agar sampai pada muara kebahagiaan di surgaNya..

Kamu di "Zona Waktu"mu!

Yang kamu perlukan hanyalah satu : kesungguhan. Sungguh-sungguh.
مَنْ جَدّ وَ جَدًّ.
Bukankah itu motto-mu yang terkenal..?

Semoga Allah selalu Ridho dengan segala aktivitas kita..aamiin

Ya allah,nikmatmu sunggu baik padaku. Diingatkan secara halus. Sebenarnya pesan ini tidak cuma bisa untuk menghapal alquran saja, tapi juga bisa untuk segala macam urusan. Jangan terlalu suka membandingkan diri dengan orang lain,karena Allah selalu punya yang terbaik untuk kita. Kita cuma bisa bersungguh-sungguh hingga waktunya tiba.

#level2
#kuliahbunsayIIP
#melatihkemandirian


Minggu, 26 Februari 2017

Pesan allah untuk melatih kemandirian saya

Hari ini saya melanjutkan untuk melatih kemandirian saya di hari sebelumnya, saya masih bertekad untuk menghapal setidaknya jus 30.
Yang saya lakuin pagi ini adalah, setelah subuh saya baca quran dilanjutkan dengan hapalan. Saya juga menambah metode belajar saya dengan mendengarkan surat alquran yaitu al bayyinah dari rekaman bacaan quran yang saya miliki. Saya akui metode ini cukup efektif bagi saya, 4 ayat nyantol di otak saya.
Hapalan saya lanjutkan lagi di mesjid rsup dr sardjito, setelah pagi-pagi saya ambil data,ada jeda waktu untuk ambil data selanjutnya. Sekitar 1 jam saya d mesjid itu, alhamdulillah hapal 1 surat.
Sore ini ada broadcast dari grup wa, lha kok pas tentang kemandirian yang saya ambil untuk memantaskan diri saya. Saya share ya walaupun agak panjang, tapi ini sebagai renungan terutama untuk saya sendiri :
Berikut ini adalah delapan hal yang insyaaAllah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an. Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.


Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau…


“Ustadz, menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa khatam?”


“SEUMUR HIDUP”, jawab ust. Dede santai.


Meski bingung, Ibu itu tanya lagi, “Targetnya, Ustadz?”


“Targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN.”


“Mmm…kalo pencapaiannya, Ustadz?”, Ibu itu terus bertanya.


“Pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH”, kata ust. Deden tegas.


Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau : CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN.


Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu satu jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yang penting durasi satu jam.

Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari delapan prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.


1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL

Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang. Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.


2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA

Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. satu jam lho. Masak untuk urusan duniawi delapan jam betah :) . Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala bukan?

So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’.


3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN.

Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “Menghafal emang kudu sabar”, ya kan? Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam). Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang? Setialah bersama Al-Qur’an.


4. SENANG DIRINDUKAN AYAT

Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, sebenarnya ayat itu lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya. Bisa jadi ayat itu adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang yang dirindukan ayat.


5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP

Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang. Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah karena terlalu banyak. Menghafal-pun demikian. Jika “’amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “’amma” diulang-ulang. Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “’anin nabail ‘adzhim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.


6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN

“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka
ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.


7. MENGUTAMAKAN DURASI

Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yang akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap. Serahkan satu jam kita pada Allah.. syukur-syukur bisa lebih dari satu jam. Satu jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari loh! Lima persen untuk Al-Quran, harus bisa dong ah…


8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID

Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak dalam hal apapun yang berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.


NB:

Setiap point dari 1 – 8 saling terkait.

Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi. Mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal.


Kami yakin ada yang tidak setuju dengan uraian di atas. Pro-kontra hal yang wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan. Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama-lama berkutat dalam mencari metode menghafal yang cocok dan pas. Dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yang marketable. Percayalah, satu metode itu untuk satu orang. Si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y. Yakini saja sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE.


Satu lagi seringkali teman kita menakut-nakuti, “Jangan ngafal. Awas lho, kalo lupa dosa besar”. Hey, yang dosa itu MELUPAKAN, bukan LUPA. Imam masjidil Harom pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar?

Oke ya. Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Amin

Tulisan di atas, saya anggap pesan Allah untuk saya karena tepat sesuai dengan yang saya alami. Karena pesan allah kepada hambanya, selalu ada namun sering kali tidak d sadari. Semoga saya makin giat untuk memandirikan diri saya ya ^_^


#level2
#kuliahBunSayIIP
#melatihkemandirian

Sabtu, 25 Februari 2017

Bismillah Memantaskan Diri

Bismillahirrahmanirrahim
Siang tadi saya memutuskan untuk benar-benar mencoba membulatkan tekad untuk memantaskan diri agar segera Allah titipkan amanahnya berupa buah hati kepada saya dan suami. Dari situlah saya mencoba untuk memandirikan diri untuk mencoba hapalan jus 30. Ingin rasanya punya anak soleh dan hafidz, tapi kok malu rasanya saya baru punya hapalan surat pendek yang bisa dihitung dengan jari.

Selepas maghrib tadi saya mencoba membaca surat di jus 30 dan pelan-pelan tanpa membuka halaman di Alquran. Dulu sewaktu kecil saya pernah hapal, namun sudah lupa. Saya masih harus mengulang untuk mempelajari al-bayyinah kembali. Agak susah memang karena masih saya sambi dengan pekerjaan lain. Saya akan mencoba metode dengan mendengarkan audio bacaan qur'an untuk membantu saya untuk dapat menghapal. Di kelas matrikulasi sebelumnya, saya menyadari bahwa saya lebih menyukai pola belajar yang audio visual, dengan gambar-gambar dan suara.

Memulai sesuatu memang lebih mudah dibandingkan untuk menjaga konsistensinya, doakan saya istiqomah ya, minta doanya juga supaya segera Allah titipkan amanah buah hati untuk saya dan suami. Semoga Allah menghitung kemandirian ini sebagai upaya saya untuk memantaskan diri menjadi seorang ibu 🙏

#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Jumat, 24 Februari 2017

Saya Pasti Bisa! (Episode 2)

Lanjutan cerita yang sebelumnya, saya melanjutkan latihan kemandirian saya untuk menyetrika baju (Tolong abaikan penampakan kamar saya yang berantakan☺). Kesulitan pada awalnya adalah ingin menunda, padahal sebelumnya baju-baju yang sudah kering sudah langsung saya lipat. Oh iya, sebelumnya saya sempat berpikir untuk ikut dalam Gerakan Tanpa Setrika (GTS) walau hanya untuk 1 bulan. Tetapi sepertinya itu hanya karena diri saya yang tidak bisa melawan rasa malas hehehe.
Kenapa sih saya memilih untuk melatih kemandirian saya yang merupakan sesuatu yang simpel banget dan merupakan rutinitas para ibu?
Jawabannya mungkin hampir sama dengan hikmah kemandirian cuci baju sebelumnya seperti melatih kesabaran, ketelitian, olahraga, dan juga menghemat pengeluaran.
Bagi saya, setrika dapat mengisi waktu luang walaupun saat ini waktu luang adalah hal yang ingin dicari. Ini juga sebagai sarana saya belajar untuk menjadi istri dan ibu yang sesungguhnya. Pekerjaan rumah tangga nantinya tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari dan saya juga belum rela untuk melepas pahala pekerjaan rumah tangga yang harusnya milik saya menjadi milik asisten rumah tangga atau pegawai laundry. Tampak idealis tetapi semoga bisa menjadi motivasi saya untuk konsisten, untuk istiqomah menjadi istri dan ibu yang solehah.

#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Kamis, 23 Februari 2017

Saya Pasti Bisa!


Sebagai anak kos dan di musim hujan seperti ini, kemandirian yang ingin saya terus latih sekaligus untuk melawan rasa malas saya adalah mencuci baju sendiri hingga menyetrika baju. Kalau dipikirkan itu simpel banget ya, tapi godaan hujan dan kesibukan yang semakin bertambah kadangkala membuat mencuci baju itu adalah pekerjaan berat, terutama cuci baju manual alias tanpa bantuan mesin cuci. Ditambah lagi setiap hari melewati laundry dengan harga memikat.
Keterampilan mencuci baju ini banyak juga lho manfaatnya, diantaranya:

  1. Cuci baju dapat menjadi ajang olahrga dikarenakan gerakan manual gosok-gosok, bilas, angkat, jemur baju.
  2. Cuci baju melatih kesabaran. Dari menunggu rendeman cucian dengan detergen dan juga dilanjutkan menunggu rendeman pewangi.
  3. Cuci baju sendiri dapat menghemat pengeluaran (terutama untuk anak kos seperti saya).
Sekian cerita saya hari ini, doakan saya istiqamah ya. Kemandirian diracik dari niat-niat untuk menjadi lebih baik, dibumbui dengan konsistensi. Saya Pasti Bisa :)

#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Kamis, 16 Februari 2017

Lika-Liku Tantangan 10 hari Komunikasi Produktif

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah
Mungkin kalimat tersebut yang bisa saya katakan untuk mengungkapkan rasa yang saya rasakan setelah menyelesaikan tantangan ini. Tantangan ini menurut saya gampang-gampang susah, gampangnya adalah sebenarnya dapat dilakukan sehari-hari dengan obrolan ringan dan santai, susahnya bagi saya adalah konsisten untuk menulis dan melaporkan setiap hari.
Kebetulan saya pulang kampung ke rumah orangtua, mertua, dan juga mengunjungi kampung dari suami, sehingga tidak setiap hari memiliki kesempatan untuk menuliskan tantangan-tantangan yang sudah saya lakukan. Saya juga tidak terlalu nyaman untuk menuliskannya di media sosial, walaupun ada beberapa yang saya posting di instagram. Bisa dibilang saya berada dalam tahap heteronomi karena belum terlalu konsisten dan masih ada jeda dalam penulisan dari tantangan komunikasi produktif ini.

Dalam prosesnya, saya menyadari kadang komunikasi saya dipengaruhi oleh emosi yang saat itu saya rasakan. Namun, setelah mendapatkan materi dan review insyaallah saya akan mencoba lebih baik. Belajar berbicara, belajar berkomunikasi, dan tidak hanya bertelepati dan menebak-nebak isi pikiran orang lain. Dukungan suami yang saya dapatkan juga insyaallah menjadi pendorong untuk diri saya untuk berlaku konsisten dalam suatu hal.

Jumat, 10 Februari 2017

I'm lucky to have u

Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah
Bersyukurnya saya hari ini adalah saya didampingi oleh suami yang hebat. Ia mampu mendengarkan cerita saya yang panjang lebar, kadang loncat-loncat, nggak jelas, dan sebagainya. Seperti hari ini, ia mau mengobrol di telpon hanya untuk menemani saya yang bosan sendirian di kosan.
Sepertinya ini yang namanya jagung bakar es krim
"Lagi apa yah? nonton pa*i ya?"
"iya"
"bahasan hari ini tentang apa"
"jagung yang warnanya ungu, trus ada juga jagung bakar yang diolesi es krim"
"wah aneh juga ya, itu jagung bakarnya dikasi bumbu gitu ga ya?"
"nggak tau juga sih"
"es krimnya rasa apa?"
"vanila deh itu kayaknya"
"hmm kayak apa ya rasanya ya, trus itu apa nggak meleleh ya es krimnya?"
"nah itu, masa iya jagung bakarnya dimasukin kulkas trus dikasi es krim"
"hmm, apa kayak es krim goreng gitu yaa jatuhnya"
hehehe percakapan di atas contoh obrolan kami yang ringan dan santai hari ini. Dengan suami saya, saya bisa bercerita, wawasan saya bertambah, dan juga berdiskusi santai untuk membunuh kerinduan kami.  So, i'm lucky to have my husband :)

#hari10
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 09 Februari 2017

Pentingnya Menghargai Perbedaan

Perbedaan ada di sekitar kita, walaupun kembar tiap individu memiliki keunikannya sendiri. Konsep ini sebenarnya penting untuk kita pahami dan mengerti sehingga ketika menemukan perbedaan dengan orang lain, hal tersebut tidak menjadi penghalang atau tembok pemisah, termasuk perbedaan dalam komunikasi. Frame of reference (FOR) dan frame of experience (FOE) tentunya berbeda sehingga ini akan mempengaruhi setiap orang dalam berkomunikasi. 
Ketika kita paham adanya perbedaan, maka kita tidak baper, tidak bertanya-tanya kenapa orang ini ngomongnya bagi kita teriak, namun bagi mereka merupakan logat dan itu hal biasa. Tidak baper ketika bagi mereka obrolan tersebut hanyalah candaan namun bagi kita suatu hal yang serius. Perbedaan menjadikan komunikasi bervariasi dan membuat kita tumbuh untuk dapat berkomunikasi dengan berbagai macam orang.
Jadi hari ini saya belajar memahami FOR dan FOE teman baru saya, Dengan mengobrol dan mendalami karakter seorang teman, kita bisa mengetahui perbedaan diri kita dengan orang tersebut. Perbedaan tersebutlah yang nantinya saya akan saya jadikan ilmu dan pengalaman dalam berkomunikasi dengan berbagai macam orang yang nantinya saya temui. :) 

#hari9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Rabu, 08 Februari 2017

Berkomunikasi yang Berkualitas

Bagi saya komunikasi berkualitas itu ketika dua orang saling bertukar pikiran, berdiskusi dan ketika selesai berkomunikasi ada kesan setelahnya. Kalau untuk wanita ada kelegaan setelah mengobrol dengan seseorang. Artinya di sini ada timbal balik, tidak hanya berbicara namun juga ada sesi mendengarkan juga. 
Siang ini saya seperti biasa mengobrol dengan suami saya via telpon. Waktunya lebih lama dari hari kemarin, bahasannya juga menjadi lebih banyak. Tetapi saya merasa ada yang kurang, mungkin karena topik kami belum berubah atau gangguan sinyal yang hilang timbul. Di sini saya menyadari bahwa topik bahasan dalam mengobrol juga menentukan berkualitasnya komunikasi. Apabila berturut-turut membahas topik yang sama maka akan terasa monoton. Saya menemukan trik bahwa apabila topik sebelumnya memang belum selesai dibahas dan itu merupakan hal penting namun tidak terburu-buru, maka perlu jeda waktu untuk membahasnya sehingga satu sama lain lebih merasa nyaman dalam berkomunikasi.  :)

#hari8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Senin, 06 Februari 2017

Perlunya Mengontrol Emosi dalam Berkomunikasi

Hari ini saya mencoba membuka obrolan dengan suami. Tema yang kami bicarakan mayoritas masih seputar rencana perjalanan kami bulan ini yang sebelumnya belum mencapai kesepakatan. Suami saya membuka dengan pertanyaan kejadian yang saya alami hari ini. Kejadiannya tidak terlalu menyenangkan sehingga saya hanya membahasnya sedikit dan memintanya untuk tidak melanjutkan membahasnya lagi, karena saya pikir saya telah membiarkan itu berlalu dan tidak ingin mengungkitnya.
Mungkin akibat hari yang tidak terlalu menyenangkan dan bahasan kami yang memang belum mencapai kata mufakat, saya sempat sedikit emosi walaupun hanya sepersekian detik hahhaa. Ilmu komunikasi produktif yang saya dapatkan rasanya tiba-tiba hilang dan saya merasa sedikit gagal. Setelah itu, saya berpikir bahwa ilmu komunikasi yang telah kita coba terapkan selaras dengan pentingnya ilmu dalam mengontrol emosi. Emosi selalu hadir tanpa kita sadari, namun emosi masih dapat kita kendalikan. Pilihannya adalah dikontrol emosi atau mengontrol emosi :)

#hari6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#Kuliahbunsayiip

Minggu, 05 Februari 2017

Ketika Kami Berbicara

Minggu, 05 Februari 2017

Karena adanya jarak di antara kami walaupun sudah berstatus yang halal, telepon merupakan hal penting bagi kami. Insyaallah selalu ada komunikasi dan cerita yang kami bagikan setiap harinya. Seperti hari ini, saya menghubungi suami setelah pulang dari kajian Parenting yang saya hadiri. Sebelum saya bercerita, saya bertanya apakah saya bisa bercerita dan membagikan pengetahuan yang saya dapatkan. Hal ini untuk memastikan apakah suami saya siap untuk menyimak dengan baik dan dapat mendengarkan serta memahami informasi yang akan saya bagikan. Ketika ia sudah mengatakan iya, baru saya memulainya.
Komunikasi kami hari ini berisi mengenai pengetahuan mendidik anak, kemudian kami sempat membahas rencana perjalanan kami. Ketika kami sudah sama-sama siap untuk berkomunikasi, pembicaraan yang kami lakukan cukup simpel namun dapat menimbulkan interaksi yang lebih dalam di antara kami. Seperti ilmu yang hari ini saya dapatkan yaitu keteladanan, keteladanan kami untuk berkomunikasi yang produktif insyaallah akan dapat membantu kami dalam mendidik anak-anak kami nantinya. :)



#hari5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip  

Jumat, 03 Februari 2017

Cerita tante Ina dengan Mas Zaky

Seminggu di Bali tante Ina alhamdulillah bisa sering bareng mas zaky. Mas Zaky lengket kayak perangko, nah di situ lah tante Ina memanfaatkan momen untuk menggunakan ilmu kuliah bunda sayang tante Ina ke mas Zaky,  Contohnya kemarin waktu mas Zaky diajak ke Banyuwangi, tante Ina memberi dua pilihan :

  1. Zaky mau ikut ke Banyuwangi bareng om Gemet dan tante Ina, bisa jalan-jalan dan ada teman baru yaitu saudaranya om Gemet, tetapi nginep dan umi nggak ikut.
  2. Zaki tidak ikut ke Banyuwangi jadi bisa di rumah sama umi, tetapi nggak sama tante Ina dan om Gemet.
Dari pilihan itu, mas Zaki memilih untuk tetap sama uminya walaupun berulang-ulang ditanya (Sebelum diberi pilihan, Zaki bilang mau ikut ke Banyuwangi). Tante Ina sering kali memberikan pilihan ke mas Zaky supaya mas Zaky belajar mengambil keputusan dan menerapkan demokrasi di antara kami hahaha.\
Sekarang mas Zaky juga sudah malu-malu dan bisa cebok sendiri lho, jadi waktu ke kamar mandi kalau buka celana di luar kamar mandi dan ada orang lain dia sudah bilang malu hihihi lucu ya. Waktu dia ke rumah utinya dan nggak mau ditunggu waktu bak, setelah selesai dia bilang gini "sudah cebok dan sudah zaky siram yang banyak" alhasil tante Ina langsung bisa menerapkan ilmu lagi. "Wah mas zaky pinter, sudah cebok dan siram yang banyak habis pipis." Mata zaky langsung berbinar lho mom. Jadi ketika kita memuji anak, sertakan alasannya sehingga anak tahu apa yang dilakukan itu sesuatu yang baik.
Seminggu bersama mas Zaky memang menyenangkan, semoga bisa diberikan rezeki untuk bisa main-main lagi sebelum dia tumbuh besar dan malu untuk nempel dengan tantenya :)

#hari4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Jumat, 20 Januari 2017

Kuning pada Bayi Baru Lahir

Halo mommy, sering dengar dong ya bayi kuning, biasanya para mommy mencegahnya dengan menjemur bayi di pagi hari. Bayi kuning disebabkan adanya hiperbilirubinemia atau kadar bilirubin dalam darah bayi tinggi, perubahan warna ini biasanya dapat dilihat di kulit, kuku, atau mata bayi (bagian putih). Urine bayi dapat berwarna kuning pekat (normalnya tidak berwarna), tinja berwarna pucat serta telapak tangan dan kaki yang menguning.Hiperbilirubinemia fisiologis hampir terjadi pada setiap bayi. Hiperbilirubinemia fisiologis pada bayi sehat dan cukup bulan akan terlihat pada hari ke 2-3 dan biasanya hilang pada hari ke 6-8 tetapi mungkin tetap ada sampai hari ke 14. Pada bayi kurang bulan sehat, hiperbilirubinemia akan terlihat pada hari hari ke 3-4 dan hilang pada hari ke 10-20. 
Lalu bagaimana dengan hiperbilirubinemia non fisiologis? Apabila bayi mengalami hiperbilirubinemia  sebelum bayi berumur 36 jam, atau lebih dari 8 hari pada bayi cukup bulan dan lebih dari 14 hari pada bayi kurang bulan makabisa dikatakan bahwa bayi mengalami hiperbilirubinemia non fisiologis atau patologis. 
Tindakan yang dapat mommy lakukan apabila bayi mommy kuning antara lain mencegah infeksi, menjaga bayi selalu hangat, dan memberi ASI sesering mungkin. Mommy juga harus ke pelayanan kesehatan segera jika telapak tangan dan kaki bayi terlihat kuning. :)

Selasa, 17 Januari 2017

Tongseng Ayam Tanpa Santan Ala Tante Ina

Hai mom, tante Ina mau bagi resep nih bagi yang ingin makan tongseng tapi menghindari santan ataupun daging merah. Daging kambing atau sapi yang biasa ada di tongseng tante Ina ganti juga dengan daging ayam (tante Ina pakai bagian dada). Bahan-bahan yang bisa mommy siapkan, antara lain :

  • Dada ayam 1/4 kg (potong kecil-kecil)
  • 2 buah kentang (potong kecil-kecil)
  • 2 buah wortel (potong kecil-kecil)
  • 3 lembar kol
  • 1 buah tomat
  • 3 ruas jahe (digeprek)
  • 2 lembar daun salam
  • 2 lembar daun jeruk
  • air secukupnya
  • 4 buah bawang merah diiris tipis
  • garam secukupnya
  • Minyak untuk menumis
  • 1 buah daun bawang
Bumbu halus :

  • 2 buah bawang putih
  • 2 buah bawang merah
  • 2 buah cabe merah
  • ketumbar, merica secukupnya
  • 1/2 ruas kunyit
Cara memasak :
  1. Panaskan minyak goreng, lalu masukkan bawang merah yang sudah diiris tipis. Setelah berwarna kecoklatan dan harum, masukkan bumbu halus, jahe, daun salam dan daun jeruk. 
  2. Apabila bumbu sudah harum, masukkan air, ayam, kentang, dan wortel. Aduk rata, tambahkan garam dan tes rasa. Biarkan sampai ayam hampir matang (15 menit). Kalau perlu, tambahkan airnya
  3. Apabila ayam dirasa sudah matang, masukkan kol, tomat, dan daun bawang lalu aduk rata. Masak hingga air asat. 


Minggu, 15 Januari 2017

Memilih Alas Kaki yang Tepat untuk Anak

Assalamualaikum mom, tante Ina hari ini akan bahas mengenai alas kaki untuk si kecil. Pilih sandal apa sepatu ya? Model sepatu atau sandal anak sekarang lucu-lucu ya mom, ada kartunnya, ada yang isi lampu, pokoknya macem-macem deh, Tapi yang tepat untuk anak yang seperti apa sih mom?
Ternyata eh ternyata, kita nggak boleh lho hanya memilih alas kaki yang lucu untuk anak, harus juga memikirkan kenyamanan anak. Apalagi anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, hal ini juga akan mempengaruhi perkembangan kaki anak.

Sandal Jepit Tidak Baik Untuk Anak
Sandal jepit tidak disarankan untuk digunakan anak yang sedang belajar berjalan. Bentuk sandal jepit yang datar tidak baik digunakan setidaknya hingga usia anak 6 tahun. Jika mommy perhatikan, telapak kaki bentuknya melengkung, oleh karena itulah sandal jepit tidak dapat menopang kaki dengan baik. Selain itu, bentuk sandal jepit yang terbuka berisiko anak mengalami cedera. Jika memang terpaksa mommy dapat memilih sandal jepit yang berkontur dan memiliki tali bagian belakang sehingga tidak mudah lepas. Bahannya juga sebaiknya dari plastik sehingga lebih ringan dan alasnya tidak terlalu tipis. Oh iya pemakaian sandal jepit sebaiknya tidak terlalu lama sektar 10-15 menit saja mom.

Penggunaan Sepatu Lebih Disarankan untuk Anak

Sepatu memiliki perlindungan yang lebih menyeluruh ya mom, hal ini selain tertutup tetapi juga berperan membentuk kaki lebih baik. Ada beberapa hal yang perlu tante Ina tekankan dalam memilih sepatu pada anak :

  1. Pilih sepatu yang tertutup berujung bulat dan menyisakan ruang di depan ibu jari sekitar 1-1,5 cm. Sebaiknya mommy tidak membeli sepatu dengan ukuran yang lebih kecil atau lebih besar dari ukuran anak. Hal ini dapat berisiko menyebabkan gesekan pada kaki saat si kecil berjalan, sehingga menyebabkan lecet. 
  2. Pada si kecil yang sedang berjalan, sebaiknya pilih sol yang fleksibel (jangan yang kaku atau keras) karena si kecil membutuhkan alas kaki yang menyesuaikan dengan kakinya pada saat melangkah.
  3. Sebaiknya saat membeli sepatu, usahakan si kecil untuk mencoba dan pastikan agar anak nyaman memakainya. Mommy bisa meminta anak untuk berjalan di sekitar toko, atau juga berjongkok setelah itu perhatikan reaksi anak apakah terlihat nyaman atau tidak. 
Ada baiknya ketika membeli sepatu, libatkan anak untuk memilih sepatu yang disukai. Hal ini akan membantu anak untuk mengembangkan dirinya dalam mengambil keputusan yang sederhana. :)




Kamis, 12 Januari 2017

Mengatasi Keseleo pada Anak

Sebelum tante Ina bahas tentang keseleo atau terkilir, tante Ina mau cerita dulu nih asal mula tema ini diangkat. Jadi tante Ina siang tadi bangun tidur karena ada suara anak kecil nangis. Kalau anak kecil nangis kan sebenarnya biasa, tetapi tangisannya nggak berhenti-henti dan makin lama ada jeritan-jeritan dan teriakan sakit. Akhirnya tante Ina keluar rumah dan cari sumber suara, eh ternyata di rumah tetangga lagi ada anak kecil yang diurut karena keseleo jatuh saat main. Tapi mommy tahu nggak sih mom, keseleo sebenarnya tidak boleh diurut. Pengurutan saat keseleo akan mengakibatkan aliran darah lebih lancar ke area yang bengkak dan dapat berkumpul di area tersebut, sehingga sembuhnya menjadi lebih lama.
Dalam bahasa kedokteran, keseleo ini disebut dengan sprain. Sprain adalah cedera jaringan serat yang fleksibel, kuat, serta menghubungkan antar tulang pada sendi. Si kecil akan merasa sakit apabila jaringan serat ini mengalami cedera, biasanya karena si kecil aktif bermain dan jatuh atau tidak melakukan pemanasan ketika akan berolahraga. Ada beberapa tanda nih mom, untuk memastikan bahwa anak memang benar keseleo, diantaranya :
  • Nyeri sendi
  • Ada pembengkakan
  • Bagian tubuh yang sakit berubah warna menjadi kebiru-biruan atau merah kebiruan
  • Kaku sendi
Nah, jika mommy menemukan tanda-tanda di atas, inget RICE ya mom.
  1. Rest : Istirahatkan bagian tubuh yang sakit. Biasanya pada anak akan diberi tongkat atau benda keras sehingga anak tidak menggerak-gerakkan bagian tubuh yang sakit,
  2. Ice : Kompres bagian tubuh dengan es. Esnya dibalut dulu dengan kain yang tipis sebelum ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit. Kompres es bermanfaat saat 24 jam pertama. Jika telah lebih dari 24 jam, maka gunakan kompres hangat.
  3. Compression : Balut tekan dengan kain elastis. Dengan dibalut maka akan mengurangi peradangan, dan memberi rasa nyaman sehingga meminimalkan rasa sakit. Jangan terlalu ketat ya mom membalutnya, pembalutan ini harus terus dipantau.
  4. Elevation : Tinggikan bagian tubuh yang sakit melebihi jantung. Gunanya adalah mengurangi atau meminimalkan pembengkakan. 
Mom, lebih baik mencegah daripada mengobati. Pengawasan yang baik serta persiapan yang tepat untuk anak, bisa mencegah anak dari rasa sakit akibat keseleo, Sekian dari tante Ina, be a smart mom :)

Minggu, 08 Januari 2017

Kupas Tuntas BAB pada anak

Hai mom, beberapa waktu lalu temen tante Ina ada yang cerita nih tentang kesehatan si kecil yang sudah 3 hari tidak BAB padahal sebelumnya setiap hari BAB teratur tetapi si kecil biasa saja, tidak rewel, perut tidak kembung, dan masih beraktivitas seperti biasa. Biasanya untuk mommy yang baru memiliki anak pertama agak khawatir ya mom, begitu juga sama temen tante Ina. Jadi kali ini tante Ina akan mengupas tuntas BAB pada anak, disimak ya mom.

Feses atau BAB pada si kecil yang baru lahir, pertama kali biasanya berwarna kehitaman yang disebut mekonium. Dalam 3 hari pertama, feses akan berubah warna menjadi kehijauan, selanjutnya setelah hari ke 5 feses akan berwarna kekuningan. Konsistensi feses si kecil yang dengan ASI eksklusif biasanya berair atau encer dengan frekuensi 4-10 kali sehari pada bayi yang baru lahir. Frekuensi ini akan berkurang menjadi 2-4 kali sehari pada si kecil yang berusia 6-12 bulan. Untuk si kecil dengan sufor, fesesnya berbeda dengan yang minum ASI. Feses si kecil yang dengan sufor, konsistensinya padat dan warnanya kecoklatan, dan baunya lebih menyengat seperti orang dewasa. Frekuensinya juga menjadi lebih jarang yaitu bisa rutin sekali sehari.

Bagaimana dengan si kecil yang tidak BAB beberapa hari?
Mom, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola dan frekuensi dari BAB, di antaranya :

  1. ASI/Susu Formula (Pada bayi dengan ASI saja, masih wajar apabila anak tidak BAB selama 3-5 hari selama anak tidak rewel, tidak menunjukkan kesakitan, dan perut kembung. Hal ini dikarenakan ASI mengandung nutrisi yang paling baik dan mudah dicerna serta diserap bagi perncernaan bayi)
  2. Makanan Pendamping ASI (MPASI)
  3. Cairan (Pada anak yang dehidrasi, cenderung lebih jarang BAB)
  4. Penyakit oleh virus atau bakteri (contoh : diare menyebabkan si kecil lebih sering BAB dengan konsistensi yang lebih encer)
Kondisi-kondisi yang perlu mommy khawatirkan ketika si kecil tidak kunjung BAB diantaranya bayi terlihat sakit dan tidak nyaman ketika minum, si kecil tidak mau minum atau minum susunya berkurang dari biasanya, bayi muntah atau perutnya kembung, bayi terlihat mengejan dan terlihat ingin BAB namun tidak bisa.

Tips agar BAB anak lancar dan teratur
Ada beberapa cara yang mommy bisa terapkan untuk si kecil nih, yaitu :
  1.  Melakukan olahraga ringan pada si kecil : Mommy dapat menggerakkan kaki si kecil seperti gerakan mengayuh sepeda. Gerakan ini dapat merangsang usus besar sehingga membantu mengeluarkan gas dan kotoran yang ada di dalam perut.
  2. Pemberian ASI : ASI mengandung nutrisi yang paling lengkap untuk bayi. Kandungan kolostrumnya membantu si kecil BAB secara teratur.
  3. Pijat pada bagian perut : Pijatan pada bagian perut bayi akan menenangkan si kecil dan membantu memudahkan anak untuk BAB. Pijatan dapat dimulai dari pusar hingga arah luar, selanjutnya beri gerakan melingkar searah jarum jam.
  4. Pemberian cairan yang cukup
Sekian pembahasan BAB pada anak, semoga bermanfaat ya smart mom :)

Rabu, 04 Januari 2017

Waspada Anak Batuk dan Sesak, Kenali Tanda Pneumonia

Hai smart mom, ini tulisan tante Ina tentang kesehatan anak yang pertama di tahun 2017. Di awal tahun ini pasti sedih kalau si kecil lagi sakit. Mommy pernah mendengar pneumonia mom, tante Ina akan kupas tuntas penyakit yang masih menjadi pembunuh no 1 pada anak dan balita.

Pneumonia biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Mommy harus waspada bila si kecil mengalami batuk atau kesulitan bernapas hingga sesak napas yang membuat dinding dada si kecil bagian bawah tertarik. Demam juga akan timbul terutama pada si kecil yang mengalami pneumonia oleh karena bakteri. Tanda bahaya lain yang harus mommy kenali dan si kecil harus segera di rujuk ke pelayanan kesehatan antara lain demam/suhu tubuh naik turun, kesadaran menurun/mengantuk terus, tidak mau minum, kejang, kebiruan, mengorok, dan gizi buruk. 

Pada saat si kecil batuk atau kesulitan bernapas dan mommy bawa ke pelayanan kesehatan, maka dokter akan mengelompokkan gejala-gejala yang dialami oleh si kecil sesuai usianya (Tabel Klasifikasi Pneumonia). Mom, untuk anak yang mengalami pneumonia akan diberikan antibiotik, namun jika menurut hasil pemeriksaan pneumonia anak disebabkan oleh virus, maka dokter akan menghentikan antibiotik. Pada saat si kecil sakit, yang harus mommy lakukan adalah tetap memberikan cairan yang sedikit-sedikit dan sering dan anak juga membutuhkan istirahat yang cukup. 

Tenang mom, penyakit ini bisa dicegah kok. Ada beberapa pencegahan yang dapat mommy lakukan, di antaranya :

  1. Menjauhkan si kecil dari penderita batuk atau penyakit infeksi lainnya
  2. Lakukan imunisasi lengkap pada anak
  3. Berikan ASI eksklusif (6 bulan) dan lanjutkan hingga si kecil usia 2 tahun
  4. Pastikan lingkungan rumah bersih dan sehat,  serta ventilasi yang cukup.
  5. Sebaiknya si kecil dijauhkan dari asap rokok, asap tungku, obat nyamuk, kendaraan bermotor atau polusi udara lainnya.
  6. Lakukan cuci tangan enam langkah dengan sabun dengan tepat di waktu yang tepat.
  7. Berikan nutrisi yang adekuat untuk si kecil.
Mom, mengenali tanda pneumonia lebih awal menjadi salah satu cara mencegah kematian karena pneumonia pada anak, namun mencegah lebih baik daripada mengobati. Ayo bersama kita cegah pneumonia pada anak :)





Selasa, 03 Januari 2017

Resep Tante Ina (Tumis Labu Siam, wortel, kembang kol & Tuna Balado)

Assalamualaikum mom, wah tante Ina lagi suka upload menu masakan nih. Cocok untuk mommy yang berkomitmen untuk tidak menambahkan MSG di makanannya, karena insyaallah tante Ina tidak menambahkan penyedap buatan so lebih sehat.
Hari ini pak bos, request ikan yang di balado. Giliran sayur agak bingung sih tadi tapi lihat labu siam yang kecil-kecil langsung deh minta ditumis, supaya cantik ditambah wortel dan kembang kol. Tante Ina langsung saja ke resep pertama ya mom.

Resep Tumis Labu Siam, Wortel, Kembang kol ala Tante Ina
Bahan :

  • 5 buah bawang merah dan bawang putih
  • Cabe merah dan hijau masing-masing 3 buah
  • 1 buah wortel
  • 4 buah labu siam kecil
  • Kembang kol
  • Minyak untuk menumis
  • Garam secukupnya
  • Air secukupnya


How to Cook :

  1. Iris panjang wortel dan labu siam
  2. Iris bawang merah, bawang putih, dan cabe. Untuk cabe dipotong serong.
  3. Panaskan minyak secukupnya. Tumis bawang putih dan bawang merah serta cabe.
  4. Jika sudah harum, masukkan wortel dan kembang kol. 
  5. Tambahkan air sedikit lalu masukkan labu siam
  6. Beri garam secukupnya dan aduk rata
  7. Tumis hingga semua layu dan air asat.
Tuna Balado
Bahan:
  • 500 gr ikan tuna 
  • Minyak goreng
  • Garam secukupnya
  • Jeruk nipis
Bumbu halus :
  • 3 buah bawang putih
  • 5 buah bawang merah
  • 8 buah cabe rawit
  • 9 buah cabe merah
  • Garam secukupnya
  • 1 buah tomat
How to cook : 
  1. Cuci bersih ikan tuna, lalu beri perasan air jeruk dan garam. Diamkan sekitar 15 menit.
  2. Setelah 15 menit, goreng ikan lalu tiriskan.
  3. Haluskan semua bumbu halus.
  4. Panaskan minyak goreng lalu tumis bumbu halus hingga harum
  5. Masukkan ikan yang telah digoreng lalu aduk rata.
  6. Tuna balado siap disajikan
Terima kasih telah menyimak resep kali ini ya mom :)